Tuesday, December 2, 2008

AIR TANAH PADA KARS DAN PERLINDUNGANNYA

Convention Bandung 2004 (CB2004)
The 33rd Annual Convention & Exhibition 2004

Indonesian Association of Geologist
Horizon Hotel, 29-30 Nov, 1 Oct 2004, Bandung

AIR TANAH PADA KARS DAN
PERLINDUNGANNYA

Ir. Djaendi, Post. Grad. Dipl

Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan

Abstrak

Batu gamping merupakan bagian kecil dari batuan yang ada di Indonesia, akan
tetapi merupakan penyimpanan air tanah terbesar nomor tiga setelah batuan
volkanik dan batuan sedimen. Batu gamping secara alaminya bersifat kedap air
(tidak dapat meluluskan air), akan tetapi mempunyai kelemahan, bahwa batuan
ini mudah larut dalam air. Pada batuan ini mudah mengalami karstifikasi
dengan membentuk bentangan alam khas yang disebut kars. Proses ini
menyebabkan terbentuk porositas sekunder pada batuan gamping sebagai
tempat air tanah berada. Para ahli hidrogeologi selalu menggunakan fenomena
khas yang ada pada kars tersebut sebagai petunjuk dalam melakukan
penelitiannya terutama untuk mengetahui keterdapatan, penyebaran, dan
potensi air tanah pada batugamping. Fenomena tersebut seperti bentuk gua,
bentuk lembah, bentuk kelurusan morfologi batuan, sampai kepola keberadaan
tetumbuhan, semuanya mengidentifikasikan kemungkinan terbentuk dan
terdapatnya air tanah.

Kondisi air tanah pada batuan kars sangat rumit dan khas, tidak bisa
disamakan dengan kondisi air tanah pada batuan yang mempunyai lubang
bukaan antar butir dan celahan jenis lainnya. Air di kawasan kars bergerak
melalui sistem retakan, celahan atau gua, sehingga membentuk aliran melalu
saluran (konduit), dengan medianya akan bersifat heterogen. Aliran air tanah
akan bergerak lebih cenderung bersifat turbelen atau berputar (tidak lunak).
Dengan demikian air yang mengalir melalui lorong-lorong gua dapat dianggap
sebagai akuifer utama yang berbentuk sungai bawah tanah sedangkan yang
mengalir melalui celah atau retakan batuan sebagai cabangnya. Jika ditinjau
dari tingkatan karstifikasi pada batugamping, dapat dikelompokan menjadi tiga
tingkat, yaitu kars berkembang baik, kars berkembang sedang, dan batuan
karbonat nonkars. Kars berkembang baik pada umumnya dijumpai berada di
bagian atas dari daerah kars, dengan bukaan cukup baik dan berfungsi sebagai
daerah meresapnya air menjadi air tanah. Di bagian lebih dalam kars terdapat
akuifer yang disusun oleh jaringan celah, retakan, dan gua yang saling
berhubungan. Akuifer ini membentuk subsistem tersendiri yang memiliki
kecepatan aliran mulai dari lambat sampai cepat tergantung porositas sekunder
yang ada. Keberadaan subsistem ini sangat menentukan dalam terbentuk sifat dan pola aliran air tanah, selain menjadi faktor penentu sistem hidrolika kars
yang heterogen. Di bagian paling bawah akuifer kars dialasi batuan karbonat
nonkars yaitu batu karbonat yang belum mengalami karstifikasi dan belum
memiliki porositas sekunder dan kondisi ini hanya akan dijumpai jika
batukarbonat cukup tebal. Jika dirunut keberadaan air tanah pada kars terdiri
dari bagian paling atas merupakan zona kering, kemudian zona peralihan, zona
jenuh air, dan paling bawah lapisan kedap air.

Penyebaran potensi air tanah pada batuan kars tidak merata dan hanya berada
di daerah-daerah yang sudah mengalami karstifikasi yang sempit, sedangkan di
daerah sampingnya merupakan daerah kering. Keberadaan air tanah kars tidak
bisa lepas dari siklus hidrologi yang berlangsung di alam. Keterdapatannya
sangat dipengaruhi lingkungan sekitar seperti iklim, penggunaan lahan, dan
tutupan lahan. Sehubungan dengan itu dasar pertimbangan bila akan dilakukan
perubahan pemanfaatan lahan di daerah kars, harus dilandasi pemahan
perilaku air tanah pada suatu kawasan kars, terutama mengenai keterdapatan,
penyebaran, dan pengaliran air tanah, sehingga dapat memperkecil dampak
negatif yang akan timbul terhadap lingkungan terutama pada kondisi air tanah
itu sendiri. Upaya-upaya yang perlu dilakukan terhadap perlindungan air tanah
terutama dari kegiatan penambangan, perubahan daerah resapan,
pengambilan air tanah, dan penurapan mata air. Semua kegiatan tersebut
merupakan usaha-usaha dalam kegiatan konservasi air tanah di daerah kars
yang harus dilakukan.

Comments :

0 comments to “AIR TANAH PADA KARS DAN PERLINDUNGANNYA”

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Geology of Environment